Laporkan Penyalahgunaan

Featured Post

Tags

Categories

ABOUT ME

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

Designed by OddThemes | Distributed By Gooyaabi Template

Facebook

Most Popular

Langsung ke konten utama

The Hunger Games.. Games Yang Menggemaskan

Menggemaskan atau menggenaskan,should i say?

Coba bayangkan jika anda terpilih secara acak sebagai salah satu kontestan dari sekian remaja berusia 12-18 tahun, senang atau malah keder duluan? Permainan yang di sebut The Hunger Games ini adalah sebuah reality show yang di buat untuk menghukum perbuatan pemberontak yang berhasil menghancurkan distrik ke-13. Distrik 1 hingga Distrik 12 harus mengirimkan  seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan untuk ikut berkompetisi di permainan hidup dan mati ini. Mereka dilepas di tengah hutan dan harus tetap bertahan hidup karena hanya akan ada satu pemenang dalam permainan ini. Caranya? Setiap kontestan harus membunuh kontestan yang lain..


Katnis Everdeen Volunteered

The Hunger Games.. Games Yang Menggemaskan

Awalnya bukan  Katniss Everdeen,16 tahun, yang terpilih untuk mengikuti permainan ini melainkan adiknya Primrose. Karena rasa sayangnya pada adiknya itu maka ia mengajukan diri sebagai sukarelawan menggantikan adiknya mewakili Distrik 12. Katnis punya seorang sahabat (cowok) bernama Gale Hawthrone yang juga diikutkan dalam undian kontestan. Kepada Gale lah Katnis menitipkan adik dan ibunya karena yang terpilih dari kumpulan anak lelaki adalah Peeta Mellark,teman sekolah Katnis yang pernah melemparkannya roti saat Katnis kelaparan di tengah hujan. 

Katnis dan Peeta di bawa ke Capitol dan bertemu dengan Mentor pemabuk. Katnis yang kurang bisa bersosialisasi sempat kesal dengan tingkat mentor Haymitch Abernathy,pemenang The Hunger Games edisi ke 50.Sementara Peeta yang pintar mengambil hati bisa cepat akrab dengan mentornya. Menurut Haymitch cara Peeta benar. Walaupun Katnis jago memanah tapi jika tidak bisa mengambil hati publik dia akan susah mendapatkan sponsor. Dengan kata lain akan lebih susah untuk bertahan hidup.

Sponsor?

Ya, seperti halnya acara-acara TV lain yang berdasarkan rating, semakin banyak penonton yang menyukai penampilan seorang kontestan maka semakin banyak pula produk yang ingin mensponsorinya. Hal ini terbukti pada saat Katnis yang berhasil mencuri perhatian para sponsor di hari terakhir persiapan sebelum permainan di mulai. Awalnya Katnis dianggap sepele karena dia tidak bisa memanah tepat ke sasaran. Tapi begitu dia memberi element suprise dengan memanah apel di mulut Babi Panggang yang hendak di santap oleh Producer acaranya, barulah ia mendapat perhatian. 

Dan sponsornya?

Tunggu adegan dimana Katnis terluka bakar atau pada saat Peeta terkena sayatan pedang. Ada ada saja kiriman datang dari sponsor. Jangan membayangkan tiba-tiba ada produk hape melayang atau sabun cuci di pinggir kali lalu kemudian ada running text " Moment ini dipersembahkan oleh...". Tidak se obvious itu sih. Lebih smooth dan gak bikin eneg. 

Katnis and Peeta.. Moment Ini Dipersembahkan Oleh..
And everybody loves Katnis. Tidak saja karena dia adalah seorang volunteer menggantikan adiknya,mempunyai skor awal tertinggi atau kontestan yang tidak sebringas yang lain, tapi juga di dukung oleh kelihaian teamnya dalam "mengemas" Katnis dalam satu paket. Salah satu contohnya ketika ia tampil bersama Peeta dalam parade tribute di malam pembukaan The Hunger Games. Girl On Fire akhirnya menjadi julukannya karena ia menggenakan busana yang bersalut api. Saat Katnis di interview di hadapan berjuta pasang mata dia sempat grogi dan menjawab jujur apa adanya. Tak tahunya itu malah membuat dia lebih di sukai lagi oleh penonton. Sedangkan Peeta yang memang dasarnya gampang mengambil hati malah semakin menaikkan rating saat ia mengatakan sebenarnya dia menyukai seorang gadis tapi gadis itu tidak memperhatikannya sampai saat ia mengikuti The Hunger Games. Bahkan jika ia menang tak akan ada artinya karena itu berarti dia harus mengalahkan gadis itu. 

Jeng jeng jeng.. Sudah mulai kepo yahh?

Film ini diangkat dari buku trilogy yang di tulis oleh penulis muda Suzanne Collins. Semetara saya menulis review ini saya belum membaca bukunya. Tapi saya mendapat kesan film ini terinspirasi oleh Gladiator dan acara-acara reality show di TV. Permainan saling membunuh? Untuk remaja berusia 12-18 tahun pula? Apa reality show semacam American Idol, The X Factor atau The Amazing Race sudah gak jaman lagi yah pada saat itu?

Apapun yah film untuk PG-13 ini cukup menghibur. Seru sekali melihat para kontestan ini dengan berbagai karakter berusaha untuk bertahan hidup. Ditambah dengan bumbu-bumbu ala reality show yang di sisipkan oleh sang producer acara. Mulai dari kebakaran hutan mendadak,di kejar sekawanan monster anjing gila sampai adegan dalam gua ketika Katnis merawat Peeta dan tibalah paket sup dari Sponsor bertuliskan " Is that what you called a kiss?" >> ( Untungnya tidak di persembahkan oleh permen Kiss). But they kissed and someone seemed had his heart broken to see it on TV.
 
Kabarnya masih di minggu pertama pemutarannya film ini sudah berhasil mengalahkan Twilight Saga, Harry Potter dan Batman. Mungkin karena kisahnya yang sudah familiar dengan kehidupan sehari-hari kali yah? Kita bisa dengan mudah bertemu dengan sosok Peeta yang sebenarnya kurang percaya diri dan punya skill yang biasa saja tapi bisa berhasil karena tahu mengambil hati orang lain. Kita juga mungkin punya teman yang skill yang mumpuni tapi gak dilirik lirik juga karena tidak tahu bergaul seperti Katnis. Atau teman seperti Cato yang ambisius sampai gak peduli siapapun bahkan si Rue yang pemalu tapi menyenangkan.

.... I Won't Forget
So what is gonna be? Apakah Katnis yang akan memenangkan The Hunger Games ke 74 kali ini? Bagaimana dengan Peeta? Lalu lalu.. si Gale apa kabar? Well, saya gak mau merusak suasana dengan memberi tahukan endingnya. Walaupun saya tahu ada juga yang sudah googling tentang film ini atau malah sudah baca bukunya. Tapi saya percaya setiap orang punya pengalaman dan kesan yang berbeda untuk setiap film dan buku yang di bacanya. I just say akan ada hubungan Edward - Bella - Jacob lagi sepertinya.. 

Well, Happy Hunger Games! And may the odds be ever in your favor!

XoXo

Vie


Komentar

  1. untuk opening weekend, hunger games nomor 3 setelah harry potter deadly hallow part 2 ama dark night.

    tapi kalo diliat untuk film2 non sequel, hunger games nomor 1. :)

    BalasHapus
  2. sudahmi ku baca semua bukunya kk, mauki kuceritakan endingnya?wkwkwk
    Yang jelas bukan cerita2 romantis kayak Twilight..
    I love this trilogy, and I love Peeta..hehehe

    BalasHapus
  3. @Ismi .. Saya kan sudah pintar membaca kaka.. Gak usah repot di ceritain dong :)

    @Arman saya percaya setiap orang punya pengalaman dan kesan yang berbeda untuk setiap film dan buku yang di bacanya. Well, good for you then.. Eh Twilight gak termasuk ? :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan share postingan ini jika suka, tapi.. jangan dicopas ya. Semua komentar dimoderisasi terlebih dahulu. Komen dengan link hidup, mohon maaf tidak saya approve. A happy reader is one of my excitement of being blogger. Terima kasih sudah berkunjung.